Sandira berpikir ini hanya mimpi semata, dia masih tidak percaya kalau dia dan Derios melakukan hubungan intim. Pikirnya itu hanya hayalan atau sejenisnya. Seakan terjaga dari dalam lamunan, gadis itu kembali menatap sosok pria yang tengah berpacu di atas tubuhnya. Derios sedang melumat bibirnya, mereka berdua masih berada di dalam mobil terparkir di tepi jalan. Tak ada sebuah kendaraan pun yang melintas di sana karena jalan tersebut masih berada di kawasan hutan terlarang. Sandira menggigit bibirnya, gadis itu merasakan nyeri pada sisi bawah tubuhnya. Derios tahu melihat gadis itu pasti merasa nyeri ketika melihat pelipis Sandira mengeluarkan peluh. “Aku akan segera menyelesaikannya, jangan cemas.” Bisiknya dengan suara lirih dan segera menyelesaikan aktivitas panas tersebut. “Pakai k

