Derios menunggu di kursi meja makan, mereka bertiga menikmati sarapan pagi bersama. “Kamu nanti turunkan aku agak jauh saja dari kampus ya?” Pinta Sandira seraya mencomot sebuah lauk lalu menyuap ke dalam mulutnya. “Kenapa memangnya? Kita kan memang sudah bertunangan.” Ucap Derios dengan nada santai. Pria itu menatap Sandira dengan bibir tersenyum manis. Sandira sengaja mengalihkan pandangan matanya ke arah lain, menepis rasa gugup di dalam hatinya. Sandira diam-diam tetap bersikap waspada. Dia sejak awal merasa aneh ketika Peter membawanya ke sana, dia tahu lokasi hutan yang tak boleh didatangi oleh manusia biasa apa lagi dihuni seperti yang dia lihat seperti sekarang. Lapisan semalam terlihat begitu jelas, ada sesuatu yang aneh di sana. Sandira sangat yakin dengan banyak hal yang dia

