“Engh.” Vanilla membuka matanya perlahan, ia menyesuaikan pandangannya dengan lampu kamarnya. Gadis itu mengucek-ngucek matanya pelan dan kemudian merubah posisi menjadi duduk, ingatannya terputar pada kejadian kemarin. Di mana setelah ia ditandai oleh Darrel. Darrel menyuruhnya minum darah Pria itu untuk pertama kalinya, dan sungguh rasa darah Darrel sangat manis dan segar. Sebelum ia tidur ia ingat Darrel menancapkan gigi taringnya ke lehernya dan menghisap darah miliknya dengan rakus. Mata Vanilla meneliti satu persatu sudut ruangan yang ia tempat, matanya terlihat lebih tajam dan jernih saat melihat suatu objek. Apa ia telah berubah menjadi demon? “Kamu sudah bangun?” Vanilla langsung menoleh. Itu Darrel. Gadis itu pun mengangguk. “Sudah.” Darrel menyodorkan segelas air yang ke