“Ah mas! Ayo terus! Iya euhmmmm enak! Ayo mas yang cepat!” racau Alina entah sadar atau tidak suaranya terdengar sampai luar. Kebetulan Gustave tengah mengambil air minum di bawah. Gustave melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Paman dan bibinya tidur di kamar tamu di lantai bawah, memang Alina tampak jauh lebih muda dari Dito. Siang tadi setelah Gustave mempersilakan mereka tinggal, Gustave memberikan baju ganti untuk Dito dan Alina. Ukuran tubuh Alina hanya sedikit lebih besar dari Merlian yang tengah mengandung. Jadi baju Merlian yang tidak terpakai bisa dipinjamkan kepadanya. “Rasakan ini! Enak kan! akhhhh?” balas Dito. Gustave memutar bola matanya malas dan bergidik. Seharusnya dia membuat kamar itu kedap suara sekalian. Atau memang? Astaga pintu itu tidak te