Empat Puluh Enam

1420 Kata

Merlian bersandar di bahu Gustave, pria itu masih berkutat dengan pekerjaan di laptop Merlian, ada beberapa hal yang perlu dia bantu dalam pekerjaan Merlian. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Tidak ada lagi pengunjung cafe ini. Gustave melihat mata Merlian yang mengantuk. “Pulang dulu ya, besok ke sini lagi sudah malam,” ucap Gustave mengusap kepala sang istri. Merlian mencibirkan bibirnya dan melepas gamitannya di lengan kekar nan nyaman itu. “Nanti papa marah,” imbuh Gustave. “Kamu enggak bisa bilang sama papa, kalau kita harus kembali lagi?” ujar Merlian. “Mau, tapi aku cari cara yang tepat dulu,” tutur Gustave. Merlian mengangguk, Gustave membereskan laptop Merlian, memasukkan dalam tas khusus laptop itu. “Ayo,” ujarnya. Merlian berdiri dan Gustave menggandeng tan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN