Surat Izin Pacaran - Orang tua Julian . Hazel bersenandung rendah. Earphone melekat pada kedua lubang telinganya. Senyumnya yang selalu menawan itu tersungging sepanjang perjalanan singkatnya menuju kelas Julian. Beberapa sapaan yang mampir dibalasnya dengan anggukan dan senyum yang makin mengembang. Oh, betapa baik suasana hatinya hari ini. Ia bertemu dengan Rendy ketika tiba di lantai dua. Kali ini bocah jangkung itu sendirian. "Ren?" sapa Hazel, mematikan musiknya. Rendy mendongak dari ponselnya dan menaikkan alis. "Julian ada di dalem. Molor." Hazel menanggapinya dengan kekeh ringan. Rendy memang bisa sangat akurat membaca apa yang akan diutarakannya. Tak heran kalau anak itu memang terlihat cerdas dengan caranya sendiri. Ketika Hazel kembali ingin membuka mulut, Rendy kembali