"Apa-apaan nih? Kenapa segala macem barang lo buang ke rumah gue?" "Ini untuk bakar-bakar." "Kepala lo tuh yang mesti dibakar!" Lagi-lagi pertemuan Rendy dan Kiki diwarnai aksi adu bacot dimana Rendy yang mengalah lebih dahulu. Tidak bisa disebut mengalah juga-Rendy hanya cukup diam untuk membungkam mulut Kiki yang kelebihan tenaga itu. Rendy yakin sebagian energi yang dimiliki Kiki itu berpusat pada mulutnya. "Jawab, Njing, lo mau ngapain di rumah gue?" tanya Kiki tidak sabaran. "Ya, bakar-bakar. Apa lagi?" Kiki seharusnya sudah hafal kalau Rendy itu tidak punya kosakata yang lebih baik daripada mengulang jawaban yang sama. Akhirnya, ia memutuskan untuk melihat saja apa yang dilakukan Rendy sesuka hati itu. Yang sejak tadi dikeluarkan dari mobilnya adalah; dua panggangan arang, sat