Saat ini masih jam setengah enam pagi, tapi Hazel sudah terbangun dari tidurnya. Terima kasih kepada alarm otomatis yang disetel pada ponselnya itu—membuat Hazel nyaris membuangnya ke tong sampah terdekat. Kalau saja tidak ingat hari ini libur sudah berlangsung, Hazel pasti akan melompat untuk bersiap ke sekolah. Tentu saja bukan Hazel yang mengatur alarm sialan itu. Pemilik sebelumnya-lah yang mengaturnya. Dengan kata lain pelakunya adalah Julian; yang memang sengaja mengatur alarmnya agar ia bangun pagi meski ada di tubuh orang lain. Mendesah, Hazel memilih untuk bergelung bagai ulat bulu di balik selimutnya. Sebenarnya matanya sudah tidak bisa tertutup lagi dan pikirannya malah semakin dipenuhi oleh satu orang; yaitu Julian. Hazel bahkan begadang tanpa rencana semalam karena menginga