Sebelum kembali ke apartemen nya, Joana melajukan perjalanan nya ke sebuah minimarket di sekitar taman. Ia teringat akan stok makanan nya yg sudah habis. Joana memilih beberapa mie instan, telur dan juga sosis sebagai stok nya. Hari-hari Joana memang selalu di tekan kan biaya hidup nya. Mengingat ia harus menabung agar dapat segera melunasi hutang sang ayah. Tak mudah bagi Joana berjuang sendiri untuk melunasi hutang sang ayah, dan juga untuk biaya hidup nya sehari-hari.
Bbruukk!! " Oh astaga. Maaf nona aku tidak sengaja " ucap seseorang yang menabrak Joana. Sehingga barang belanjaan Joana tabur berserakan.
" Oh tidak apa-apa nona, harus nya aku yang meminta maaf atas kecerobohan ku. Aku tidak memperhatikan sekitar " ucap joana sambil memunguti belanjaan nya.
" Mari aku bantu! Sekali lagi aku minta maaf nona, aku benar-benar tidak sengaja " ucap orang itu lagi sambil membantu Joana memunguti belanjaan nya.
" Baiklah kalau begitu aku permisi nona. Maaf sekali lagi atas kejadian barusan " ucap orang itu lagi sambil berlalu melewati Joana yang tersenyum.
Saat hendak menuju kasir, Joana menginjak sebuah benda mirip sebuah dompet. Joana mengernyit kan dahi nya dan membuka dompet tersebut. Setelah dompet tersebut di buka, baru lah Joana menyadari bahwa dompet tersebut milik orang yang baru saja bertabrakan dengan nya. Tapi Sial nya, Joana melihat isi di dalam dompet tersebut terdapat foto sipemilik dompet, disitu terlihat sang pemilik dompet Sedang bergelayut manja dengan seorang yang sangat Joana benci.
" Bisa-bisanya orang secantik dirimu punya kekasih macam monster mengerikan" gumam Joana sambil melihat foto tersebut.
Saat Joana hendak mengejar wanita itu. Wanita itu telah pergi dengan mobil yang di tunggangi nya. Untung saja di dompet tersebut terselip sebuah alamat tempat tinggal si pemilik dompet.
" Haaahh untung saja disini ada alamat nya, jadi aku tidak susah untuk mencari nya kemana-mana. Bella Winata Anderson, oohh jadi nama cewek itu Bella. Cantik banget nama nya, yaaa secantik orang nya lah tentunya. Sebaiknya aku mengantarkan nya besok saja. Sekarang sudah hampir sore waktu nya pulang, aku sudah lapar sekali ".
Joana kembali ke apartemen nya dengan kantong berisi stok bahan makanan andalan nya. Ia bergegas mandi karena badan nya terlalu berkeringat. Maklum lah Joana kemana-mana selalu berjalan kaki. Jadi walau bepergian ketempat yang tidak jauh pun, mengharuskan Joana untuk mandi setelah pulang karena badan nya lengket dengan berkeringat.
Selesai dengan acara mandi nya. Joana bergegas menuju dapur mini nya untuk masak menu andalan nya mie instan.
" Hmmmhh wangi nya enak sekali, jadi tidak sabar hihihi ".
Setelah masakan nya jadi, Joana membawa nya keruang tengah, lalu duduk di sofa mini nya untuk menyantap makanan yang ia buat, Sambil menonton sebuah acara di televisi.
Joana sangat menikmati makanan nya. Sehingga makanan yang baru saja ia buat pun habis tak bersisa.
Kesederhanaan hidup yang di jalani Joana selama ini lah yang membuat nya selalu mensyukuri segala sesuatu nya. Bahkan hanya makan dengan Mie instan pun Joana bisa begitu sangat ia nikmati dan mensyukurinya.
Setelah selesai dengan acara makan nya. Joana menuju kamar nya untuk merebahkan tubuh nya yang lelah. Setelah seharian bepergian membuat nya cukup merasa lelah.
Namun satu wajah yang kini melintas di fikiran nya. Wajah anak kecil yang ia tolong tadi yang membuat nya sedikit terganggu. Tiba-tiba saja Joana merindukan sosok anak kecil itu.
" Aku berharap suatu hari dapat bertemu dengan mu lagi anak manis " kata Joana sambil membayangkan wajah cantik dan pipi gembul anak kecil itu.
" Aah ya, aku harus memastikan sesuatu. Aku masih tidak percaya kalau wanita tadi yang menabrak ku, ternyata punya hubungan dengan monster gila itu ". Sambil kembali membuka dompet wanita itu. Joana sempat mengagumi sosok yang ia sebut monster.
" Haaahh, sebenar nya Kau sangat tampan. Rambut mu yang hitam ke cokelatan, hidung mu yang mancung, bibir mu yang tipis, rahang mu yang tegas. Membuat dirimu begitu mirip dengan Tokoh-tokoh Anime, namun beda nya kau versi dunia nyata. Tapi sayangnya, sifat,sikap dan perilakumu berbanding terbalik dengan visualmu.
Hiiiihh astaga Joana!! apa yang kau fikirkan? Bisa-bisanya kau mengagumi monster seperti dia. Apa kau sudah tidak waras!! ".
Gerutu Joana karena melihat foto yang terpampang di dompet wanita itu. Melupakan sejenak hal yang baru saja ia fikirkan, Joana akhir nya tertidur dengan tangan memegang dompet di dadanya.
Pukul 07.00 pagi Joana baru bangun. Biasa nya Joana bangun Jam 05.00 pagi. Tapi karena ia sudah tidak bekerja lagi, Joana memilih bangun agak Siang.
Joana bergegas ke kamar mandi. Ia punya tugas yang belum terselesaikan. Ya Joana harus mengantar dompet itu ke pemilik nya. Setelah selesai dengan ritual mandi di pagi hari. Berbekal secarik kertas berisikan sebuah alamat. Joana pergi menggunakan jasa ojek online yang telah ia pesan.
" Bang anter ke alamat ini ya " sambil menyodorkan sebuah kertas berisi sebuah alamat.
" Siap neng, nih pake dulu neng helm nya ".
Joana terpaksa menggunakan jasa ojek online karena tempat tujuan nya jauh. Memakan waktu sampai dengan 1 jam lama nya.
Setelah melewati perjalanan yang cukup jauh. Akhir nya Joana tiba di sebuah kawasan elite yang bertengger rumah-rumah mewah disana.
Sambil memegang kertas yang berisikan alamat itu. Joana melihat setiap bagian depat rumah yang ia lewati. Mencoba untuk mencari alamat yang sesuai dengan yang tertulis di kertas itu.
Akhir nya Joana tiba pada sebuah mension yang sangat mewah. Joana sempat kaget dan terpana akan keindahan mension itu.
" Waaahh sudah cantik, kaya banget lagi tu cewek. Gila, ini rumah apa stadion sepak bola, luas banget . Pantes aja tu monster mau, lah ni cewek kaya banget. Kalo aku ogaah amat mau sama tu cowok edan. Dibayar pun ogah, tapi kalo bayaran nya gede mau-mau aja sih hahaha. Itung-itung sekalian bales dendam ma tu monster. "
Puas dengan ekspektasi nya. Seorang petugas keamanan bernama pak Tejo yang menjaga mension itu menghampiri Joana yang mematung dan bengong di depan pagar mension itu.
" Maaf non, mau cari siapa ya? dari tadi diem aja di situ. Gak juga tanya, gak juga pergi " kata petugas keamanan tersebut.
Joana terperanjat kaget dengan sapaan petugas keamanan tersebut. Dan membuat nya tersadar dari lamunan nya.
" Iihh si bapak bikin kaget aja. Emmhh, ini looh pak saya mau tanya. Apa bener ini alamat dari mbak yang ada di foto ini? Kemarin dompet nya jatuh di minimarket. Jadi saya ke sini mau mengembalikan dompet ini " Tunjuk Joana memperlihatkan foto yang terpampang di dompet itu.
" Ooh iya betul, ini memang rumah nya. Kalau boleh tau, nona ini siapa ya? " Ucap Tejo membenarkan ucapan Joana. Karena yang dilihat oleh pak Tejo. Tuan nya lah yang ada di foto tersebut. Ya, dompet itu terpampang jelas foto Bella yang sedang bergelayut manja di pundak Hans. Namun sayang nya, pak Tejo Tidak melihat siapa yang ada di sebelah tuan nya itu. Sehingga ia membenarkan pertanyaan dari Joana.
" Silahkan masuk non biar saya panggil kan sebentar ".
" Oh iya pak terima kasih ".
Joana berjalan cukup lama untuk sampai di depan pintu utama mension itu.
" Tunggu sebentar ya non, tuan sedang menuju kemari " kata pak Tejo memberi tahu tamu tuan nya.
" Ehh pak kok tu--. Baru saja Joana ingin bertanya kenapa ia menyebut nya tuan, tapi sayang nya pak Tejo segera pergi dari hadapan Joana.
" Kok bapak tadi nyebut nya tuan ya. Padahal yang punya ini dompet kan perempuan. Apa jangan-jangan--. Aahh gak mungkin kan tu monster tinggal di sini " gumam Joana yang terlihat bingung.
Tak lama terdengar suara pintu di buka. Lalu Menampakkan sang penghuni Mension nya. Saat Joana membalikkan badan nya. Ia terkejut bukan main dengan apa yang ia lihat. Joana terkejut melihat sosok yang membukakan pintu, ternyata orang yang sangat di benci oleh Joana.
Joana berbalik hendak pergi dari hadapan orang itu. Joana sangat kesal karena merasa dirinya di permainkan. Bagaimana mungkin ia bisa memasuki tempat yang salah. Saat hendak pergi, Joana kaget dengan sapaan orang yang ada di belakang nya.
" Ohh ternyata kau gadis pembawa sial. Akhir nya kau datang juga menemuiku. Bagaimana, apa kau sudah punya uang untuk mengganti kerugian yang aku dapat? Aahh yang jelas, pasti kau sudah punya kan, karena kau sudah berani datang ke tempat ku " sapa Hans yang tidak sopan dan juga ejekan nya.
" Dasar laki-laki tidak waras!! Jelas-jelas disini aku yang dirugikan. Jika saja aku tau ini tempat tinggal mu. Sumpah demi apapun aku tidak akan menginjakkan kaki ku disini. Dan ya, sekalipun aku ada uang untuk mengganti jas dan celanamu, Tidak akan pernah aku berikan. Bukan kah aku pernah bilang padamu bahwa kita IMPAS "
jawab Joana sambil menekan kan kata impas di dalam nya.
" Hahahaha sekalipun kau menjual tubuh mu, Kau tidak akan mampu untuk mengganti jas dan celana ku. Jadi berhentilah mengatakan kalau kau bisa mengganti nya " Jawab Hans dengan tawa nya yang sumbang.
" Hahahahaha dasar tidak waras. Kau pikir aku ingin mengganti jas dan celana mu. Heeh jangan mimpi !!. Jika bukan karena dompet sialan ini, aku tidak ingin bertemu dengan Monster Gila pembawa sial sepertimu!! " ejek Joana.
" Hei kau yang pembawa sial " teriak Hans pada Joana yang tidak di tanggapi sama sekali, karena Joana sudah melangkah pergi dari hadapan nya.
" Dasar laki-laki breng*ek, laki-laki tak waras!! bisa-bisanya dia masih menuntut ganti rugi. Jelas disini aku yang begitu di rugikan karena tingkah iblis nya. Dasar Monster Gila!! "
Bersambung....
Hallo readers ku tersayang ❤️ terimakasih karena sudah berkenan mampir.
yuk ajak teman-teman mu semua untuk mampir di karya sederhana ku. Jangan lupa tap ❤️ untuk menambahkan cerita ini ke daftar pustaka kalian.
Thank you all. Sarangheo