Hans terbangun saat sinar matahari menerangi wajahnya dari celah gorden yang sedikit terbuka. Saat Hans meregangkan tubuhnya lalu mengucek matanya, ia terkejut dengan tangannya yang sudah terbalut perban. Tiba-tiba kilasan kejadian tadi malam pun kembali berputar di pikiran Hans. Sadar ia di dalam kamar sendirian dan tidak mendapati Joana ada di dalam kamarnya, Hans berteriak memanggil Joana. "Anaaa..!!!" Joana baru saja ingin duduk di kursi meja makan, namun ia terkejut mendengar suara teriakan yang memanggil dirinya. Joana tak memperdulikan teriakan itu dan terus melanjutkan acara sarapan paginya. "Anaa! Kamu dimana sayang?" Hans sudah berkeliling di mansion bagian atas namun ia tidak juga menemukan Joana. Sepasang tangan tiba-tiba melingkari pundak Joana dari belakang dengan suara y