"Izinkan aku Ana" Hans meraba perut Joana. "Izin untuk apa?" "Izinkan aku untuk memilikimu seutuhnya Ana. Aku ingin melakukannya sekarang" Hans mengendus-endus leher Joana dengan sesekali mengecupnya. "Tidak sekarang Hans, kita belum menikah. Kalau kita sudah menikah, aku sendiri yang akan menyerahkannya padamu tanpa diminta" "Tapi bukannya kamu ingin punya anak kan? Aku bisa memberikannya sekarang. Atau jangan-jangan kamu nggak mau punya anak dari aku, iya kan?" "Tidak seperti itu sayangku, aku ingin punya anak darimu, tapi itu setelah kita menikah nanti. Apa kamu tidak percaya padaku?" Joana menatap lekat-lekat mata Hans. "Setelah kita menikah nanti, bibir ini, hati ini, dan juga tubuh ini, semuanya milikmu" "Tapi aku ingin melakukannya sekarang sayang" "Baiklah, tapi ada dua sya