Ana terbangun setelah mengalami mimpi yang mengerikan. Dalam mimpi tersebut ia terlempar ke bagian masa lalu, saat dirinya di culik oleh Allan dan hampir saja di leceh kan. Lalu Hans yang menyelamatkannya tapi selalu saja menghinanya. Belum lagi mimpinya itu kembali pada saat dimana Hans mencambuknya dengan begitu sangat bengis dan tanpa ampun. Ana di diperlakukan layaknya seekor binatang. Nafas Ana tercekat. Keringat pun membasahi sekujur tubuhnya. Ia memeluk tubuhnya sendiri yang gemetar ketakutan. Ingin sekali ia menangis, namun air matanya tertahan di sudut mata. Butuh beberapa menit sampai Ana benar-benar bisa menguasai diri dan menyadari bahwa itu semua hanyalah mimpi. Tidak apa, Ana. Itu semua hanya mimpi... Ya, hanya mimpi. Begitulah mantera yang selalu Ana ucapkan dalam hatinya.