32. One Fine Day

951 Kata

Malam itu, sebelum Ares kembali mengetuk kamar Jani membawa bantal dan alasan untuk bisa tidur di sana, Jani lebih dulu mendatangi kamar Ares ketika lelaki itu sedang mandi.   Ares dan Jani sama-sama terkejut ketika lelaki itu keluar setengah telanjang dari kamar mandi dengan tubuh yang masih dibasahi tetesan air dan handuk yang menggantung di pinggangnya.   “Jani!” Ares sedikit membelalakan mata karena kedatangan Jani. Lelaki itu secara refleks memegang handuk di pinggangnya takut-takut kain itu mendadak merosot tanpa permisi. “Kamu ngapain?”   Jani mengalihkan pandangan dari tubuh Ares, entah kenapa ia harus merasa malu padahal ini bukan pertama kalinya untuk Jani melihat tubuh itu. “Aku mau tidur di sini?” Jani tidak tahu kenapa ia justru menggunakan nada bertanya yang tidak yak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN