Demi mengantar Jani, Ares bahkan meminta Hendrik untuk tidak menjemputnya seperti biasa. Managernya itu jelas protes tidak setuju karena terakhir kali lelaki itu ngotot untuk pergi sendiri yang ia dapatkan adalah terlibat sebuah skandal yang nyaris menghancurkan karirnya. Ketika Ares akhirnya setengah membentak Hendrik sambil memberitahu kalau dia bukan mau macam-macam tapi mengantar istrinya bekerja di hari pertama, Hendrik nyaris saja terjungkal dari kursinya. “Seriusan, lo?” tanya Hendrik untuk ke sekian kalinya pada panggilan telepon pagi itu. “Nggak lagi bohongin gue, kan? Seorang Ares? Mau nganterin cew—” “Istri!” Ares menyahut dengan cepat dan dongkol. Memangnya Ares sebrengsek apa sih sampai mengantarkan perempuan saja kok rasanya seperti sebuah keajaiban. “Udah lah po