34. On the Way Menjadi Bucin

1092 Kata

“Aku nggak anterin kamu ke dalam, ya?” Ares melirik jam di dasbor mobil yang menunjukkan pukul delapan lewat dua puluh. Ares masih harus menempuh perjalanan cukup jauh menuju kantor agensinya, belum lagi melewati kemacetan.   Jani mengangguk sambil melepaskan seatbeltnya, “Terima kasih, Mas,” ujarnya sambil tersenyum manis. Lalu Jani mengulurkan tangannya untuk mencium punggung tangan Ares.   Lagi-lagi sesuatu bergerak di perut Ares ketika bibir Jani mengecup lembut punggung tangannya. Terasa hangat. Ares mencondongkan tubuh untuk mengecup dahi Jani namun lelaki itu lupa masih memakai searbelt sehingga ia harus mengerahkan sedikit usaha agar bibirnya bisa mengecup dahi Jani.   Jani menahan tawa sambil memajukan sedikit tubuhnya hingga dahinya bertemu dengan bibir Ares. Dan sebelum b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN