Jani meremas bahu Ares ketika merasakan sakit menderanya. Jani sudah banyak membaca buku dan mencari tahu tentang ini dan mengantisipasinya dengan melakukan pemanasan yang cukup lama dengan Ares. Ares yang juga mengerti bahwa ini adalah pertama kalinya untuk Jani sudah melakukan persiapan maksimal agar dapat meminimalisir sakit yang mungkin akan Jani rasakan. Sayangnya, rasa sakit itu tentu tidak sepenuhnya dapat dihindari. Dan Ares tidak punya pilihan untuk mengizinkan Jani menjadikan bahunya pelampiasan. “Is it hurt that much, Jani?” tanya Ares saat miliknya sudah berhasil menginvasi tubuh Jani di dalam sana. Ares belum bergerak, membiarkan Jani terbiasa dengan benda asing di dalam tubuhnya saat ini. Jani tidak menjawab, tetapi dahinya yang mengernyit kesakitan dengan bulir