Idris yang hendak sarapan pagi, menahan kagetnya saat sudah berada di mulut pintu dapur. Jiddah, njidnya dan seorang asisten rumah tangga sudah berada di dalam dapur. Jiddah dan ARTnya yang sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi dan njid Gamal yang asyik membaca koran. "Shobahul Khoir, Idris. Makan ... ayo makan." Njid Gamal sumringah melihat cucunya yang penampilannya luar biasa gagahnya. Malah lebih gagah daripada saat bertunangan. Wajah Idris berubah pucat. Tapi dia terus menenangkan diri. Tak biasanya Njid dan Jiddah makan pagi di dapur. Biasanya mereka lebih suka sarapan di teras belakang. Nayura dan Gamal tampak saling lirik melirik. Lirikan disertai senyum misteri bercampur bangga. "Rapinya. Ada acara apa di kantor, Id?" tanya Nayura sambil membersiapkan roti canai untuk Idris