Nayura terus berusaha menenangkan perasaan Hera yang merasa bersalah karena menginap di kamar Idris tanpa izinnya dan perasaan kalut Hera yang telah memutuskan membatalkan perjalanannya ke Amerika. "Aku nggak pernah merasa bersalah seperti ini, Jiddah. It's so awful," keluh Hera di akhir curahan hatinya. "Nggak papa. Jiddah ngerti. Yang penting kan kalian sama-sama lega." "Tapi aku ngerasa egois banget." "Nanti Jiddah ikut jelaskan ke papamama kamu. Pasti mereka ngerti. Meski ya ... kaget. Hm, Jiddah aja kaget lo." Hanya satu potong roti yang sanggup Hera makan pagi itu. Pikirannya terus tertuju ke papamamanya. Sikap hangat Nayura pagi itu cukup menenangkan perasaan Hera. Apalagi saat Nayura mengajarinya menyiapkan bekal untuk makan siang Idris. Hera merasa senang dekat dengan Nayu