Bu Yasmin terbahak mendengar curhatan Agni. "Agni, Agni. Bena itu persis papinya. Kalau masalah pakaian memang harus rapiiii banget. Nggak ada celah. Orangnya juga moodian, tapi kalau sudah suka sama kerjaan kita, atau suka sama seseorang ... susah dia move on," ujarnya di sela tawanya yang mereda, tapi tiba-tiba dia bertanya kepada Agni, "Maksudnya suka gimana, Agni?" "Kayaknya Agni jatuh cinta sama mas Bena, Bu Yasmin." Bu Yasmin terpingkal-pingkal mendengarnya sampai-sampai tidak menyadari tangan kotornya memegang perutnya. "Agni serius, Bu, aduh. Mas Benaaaa!" seru Agni sambil menggerak-gerakkan pinggulnya. Ia seakan tidak peduli dengan keadaan sekitar. Bu Yasmin melototinya. "Wah, ada yang jatuh cinta," timpal Diyah yang posisinya di ujung ruangan, diikuti riuh suara para pekerj