Agni membisu. Ada gurat tanya di wajahnya. Apakah Bu Mayang menginginkannya menikah? Dengan siapa? "Menikahlah dengan Bena. Anak ibu satu-satunya." Agni terperangah. Dia tidak percaya dengan apa yang dikatakan Bu Mayang. Bu Mayang menggenggam erat tangan Agni seperti memberinya kekuatan. "Ibu sudah tau semua yang terjadi. Semua memang bukan kehendak siapa-siapa. Dan bukan salah siapa-siapa. Tapi memang adakalanya kita harus bicara dengan sangat jujur." Tangan Agni terasa dingin. "Ingat, Agni. Ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan semua harta milik Pak Terry yang merupakan milikmu, lalu Ibu seakan memaksamu menikah dengan Bena. Jika ibu menginginkan demikian, mungkin sudah dari dulu Bena ibu jodohkan denganmu." Bu Mayang meraih air minum yang terletak di meja riasnya dan mene