Tibalah mereka sampai di ruangan di samping laundry. Memang tidak seluas kamar Agni tapi bersih dan rapi. "Kalau butuh apa-apa, kamu bisa tanya Agni. Silakan istirahat." Agni lalu pergi meninggalkan Riri sendirian di kamar. Perasaannya sedikit tidak begitu semeriah ketika pertama kali menatap Riri. Tapi dia tidak begitu larut dengan perasaannya saat itu, karena ada banyak hal-hal yang akan dilakukan secepatnya. Bukan Agni namanya jika lama melamun atau hanya duduk-duduk malas tanpa ada yang dipikirkan atau dikerjakan. Agak lama Riri memandang kepergian Agni. "Cantik," gumamnya pelan, wajahnya agak misterius. *** Hari pertama Riri bekerja selalu ditemani Agni. Meskipun apa yang ditunjukkan Agni bukan merupakan kerjaan utamanya, tapi dia selalu ingin tahu apa dan siapa saja yang ada d