Diberi izin berlibur ke Bali oleh papanya dengan kekasih tercinta membuat Hera senang bukan kepalang. Akhirnya dia merasakan perjalanan bersama Idris di dalam pesawat. Bahagia Hera berlipat-lipat, laporan program dari Washington DC diterima baik oleh pihak kampus, dan dirinya sudah memenuhi syarat untuk mengikuti kukerta semester depan. Hera tidak sabar lagi menyelesaikan skripsi yang sudah dia cicil sejak awal semester. Bahkan Idris juga ikut membantu. Rencana-rencana indah silih berganti mereka atur menjelang pernikahan.
Wajah Hera penuh binar selama perjalanan menuju Bali. Terutama saat menginjakkan kakinya di tanah Bali untuk pertama kalinya. Musik khas bali terdengar di telinganya, membuat perasaannya lebih tenang dan nyaman.
"Laper nggak?" tanya Idris saat sudah berada di dalam ta
