Derby menutup pintu apartemennya perlahan. Namun langkahnya tertahan, ketika terpikir olehnya mengetuk pintu apartemen Dista meski dia tahu bahwa Dista pasti sudah berangkat kerja. Entah kenapa dia ingin menyapa Mama Dira siang itu. Namun berkali-kali pintu diketuk, tidak ada jawaban dari dalam. Perasaan Derby langsung tidak enak. Biasanya Mama Dira pasti langsung membuka pintu. Dan tidak mungkin dia berjalan ke luar sendiri karena langkah Mama Dira sudah tidak kuat lagi akhir-akhir ini. Derby langsung meluncur ke kantor pengurus apartemen meminta kunci cadangan atau alat untuk membuka paksa pintu apartemen Dista. Kalaupun Mama Dira tidak apa-apa, Derby siap menanggung segala resiko yang akan dia hadapi. Dia benar-benar ingin memastikan saja. Brak! Pintu apartemen Dista terpaksa dibon