Setelah tiga minggu berada di Yogya, akhirnya Dita dan Bram kembali ke rumah mereka di Jakarta, rumah yang senyapnya selalu terasa seperti pelukan, apalagi setelah lama ditinggalkan. Sore kemarin mereka tiba, membawa koper yang tak hanya berisi oleh-oleh, tetapi juga kenangan dan harapan baru. Pagi ini, cahaya matahari Jakarta menyusup perlahan ke celah tirai, memantulkan cahaya hangat ke dinding putih kamar mereka. Suara air mulai terdengar dari kamar mandi. Bram sudah terbangun dan sedang bersiap untuk kembali ke rutinitas lamanya sebagai dosen pascasarjana, tugas-tugas dan berkas lama menantinya untuk diselesaikan. Sementara itu, Dita membereskan pakaian kerja Bram, kemeja biru muda favoritnya, dasi abu, dan celana bahan yang sudah disetrika sejak kemarin sore. Dengan langkah ringan,