Para Penggoda

2486 Kata

Bram mengangguk-angguk mendengarkan cerita Dita hari ini sambil rebahan santai di atas tempat tidur mereka yang luas dan nyaman. Lampu kamar sudah diredupkan, hanya cahaya lembut dari layar televisi yang menyala menampilkan serial Netflix yang sedari tadi tak sungguh-sungguh mereka perhatikan. Dita tengah bersandar di bahu kirinya, mengusap-usap perutnya yang semakin membulat, sembari terus mengoceh panjang-lebar soal rencana hidup mereka ke depan. “…jadi kalau cabang Ruang Rasa di Bandung udah launching, aku bisa lepas dikit lah. Kan ada Tasha dan Rania juga yang bakal bantu urus manajemennya. Aku mau fokus dulu sama café baru di Yogyakarta, konsepnya beda. Lebih ke rustic garden gitu, ada open kitchen, trus ada ruang baca anak juga, terus eh, Mas, kamu dengerin enggak sih?” Bram menole

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN