Persaingan

2258 Kata

“Ibu sama Bapak pulang dulu, nggak betah di tempat gini lama-lama. Mana pejabat semua, kan?” Kalimat itu meluncur dari bibir Ibu Tasha dengan nada setengah pelan, setengah mengomel, sementara sang Bapak hanya mengangguk singkat ke arah Varrel dan menghindari kontak mata dengan Tasha. Mereka pamit lebih dulu, seperti dua tamu biasa yang merasa salah tempat di pesta mewah. Tasha menahan senyum getir saat melihat punggung orangtuanya menjauh, meninggalkan ruangan ballroom yang semakin padat oleh tamu-tamu berdasi dan wanita-wanita berhias berlian. Semakin malam, pesta semakin hidup. Musik jazz dari grand piano di sudut ruangan berganti dengan alunan klasik modern, irama yang cocok dengan denting gelas anggur dan obrolan ringan yang dibumbui gelak tawa kelas atas. Tasha berdiri di sisi Varr

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN