Pulang (End)

1817 Kata

“Gak bisa, May, kamu aja ya yang wakilin aku. Ini aku belum pulang, sejak semalam di klinik. Nanti aku ceritain,” suara Tasha terdengar lemah namun tegas di ujung telepon, sambil menatap layar ponselnya yang menampilkan nama Maya. Di seberang, Maya menghela napas. “Ya udah, Mbak. Tapi nanti kamu cerita lengkap, ya. Jangan cuma bilang ‘gak apa-apa’ doang kayak biasanya.” “Iya, nanti aku ceritain,” balas Tasha pelan, suaranya nyaris seperti janji yang terpaksa ia ucapkan. Begitu panggilan terputus, Tasha menurunkan ponselnya perlahan. Pandangannya otomatis beralih ke sudut ruangan, ke arah ranjang pasien yang terletak di bawah cahaya lampu putih pucat. Di sana, Varrel berbaring dengan selimut putih membungkus tubuhnya, napasnya teratur namun matanya tetap terpejam. Tidak ada yang salah,

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN