Karena Jayeng dan Sasogko juga menyambut kedatangan Delon, mana mungkin Bram berani menunjukkan rasa tak sukanya. Pria itu bahkan disambut seperti keluarga sendiri, dipeluk hangat oleh sang mertua dan ditanya kabar panjang lebar. Dalam percakapan yang tidak disengaja ia dengar di ruang tamu, Bram mengetahui bahwa Delon ternyata bukan hanya sekadar sahabat masa kecil Dita, melainkan pernah direncanakan menjadi calon suaminya jika saja tak pergi melanjutkan pendidikan ke luar negeri beberapa tahun lalu. Dan karena kepergian Delon itulah, akhirnya pilihan Jayeng jatuh pada Bram, yang saat itu dianggap lebih “siap” untuk melindungi Dita. Bram nyaris tak bisa berkata-kata. Tak ada yang tahu seberapa dalam rasa jengah yang menjalari ulu hatinya saat mendengar nama Delon dan Dita disebut dalam k