Pagi itu, sinar matahari baru merambat ke sela-sela jendela saat Dita membuka mata. Udara di apartemen masih dingin, dan suara kecil dengkuran Nadira terdengar dari kamar sebelah. Dita menatap langit-langit kamar sejenak, lalu menghela napas pelan. Dia harus memulai drama sebagai kekasih Bram dan banyak bermesraan dengannya, sebab keberadaan adiknya disini. Mungkin... drama ini justru menjadi pelarian yang menyenangkan. Kevin, pacarnya yang LDR di Kanada itu, sudah jarang memberikan kabar yang hangat. Mereka masih bersama, setidaknya di atas kertas. Hubungan mereka seperti roti basi masih bisa dimakan, tapi pahit dan keras. Dan sekarang, dia malah bangun di hari Minggu dengan niat memasak sarapan... untuk Bram. Astaga. Ini apa? Istri vibes? Dita hanya tertawa pelan saat memasuki dapur