Mungkin karena fakta bahwa Gisellia dan Verrel berpacaran itulah yang terus menari-nari dalam benak Tasha, seperti bisikan sumbang yang enggan berhenti. Sempurna sudah. Gisellia, perempuan yang sejak SMA selalu menyimpan iri terselubung terhadap pencapaiannya, kini menggenggam tangan pria yang dulu menjadikannya lelucon.
Tasha menghela napas pelan, mencoba menetralkan gelombang kecil dalam dadanya. Tapi hatinya, bagaimanapun ia menahan tetap saja tergores. Dulu, ia yang pertama merasakan gemetar bahagia saat dipeluk oleh Verrel di lorong sekolah. Ia pula yang pertama memberikan ciuman, menyematkan harapan, lalu merelakan semuanya hancur dalam satu malam. Dan sekarang... perempuan yang dulu menertawakannya, malah duduk di samping pria itu, dengan kepala bersandar manja.
Sementara itu, pes
