Satu Dua Masalah

2531 Kata

Tasha tidak tahu ini mimpi atau kenyataan. Tapi jika ini kenyataan, maka dunia sedang benar-benar kacau. Sebab tidak masuk akal bila pria yang selama ini menjadi simbol luka bernama Verrel, kini tengah menindih tubuhnya, menciumi lehernya dengan nafas berat yang memburu. Dan sialnya... itu terasa nikmat. Kulitnya seolah menyerap setiap kecupan itu seperti api yang membakar perlahan tapi tak mau padam. Lehernya diteguk lembut, disesap dengan penuh kesabaran seperti minuman mahal yang dituang perlahan di lidah malam. Sementara itu, Tasha tidak lagi mampu membedakan logika dan hasrat. Kepalanya berat, tubuhnya panas, dan pikirannya… kabur. Maka dari itu, ia tidak mendorong pria itu pergi. Sebaliknya ia menariknya lebih dekat. Membiarkan jemarinya menggapai punggung Verrel, mencengkeram ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN