Kesalahan Prabu

1723 Kata

Prabu tidak ingat apa-apa tentang malam sebelumnya. Yang ia tahu, ketika matahari masuk malu-malu ke celah tirai jendela, tubuhnya terasa seperti habis ditabrak truk logistik. Kepala pening, tenggorokan kering, dan napas beraroma vodka mahal yang entah bagaimana bisa masuk ke sistemnya. Ia mengerang pelan, membenamkan kepala ke bantal, lalu memaksa tubuhnya bangkit. Mandi. Itu prioritas. Air hangat dari pancuran seperti menegur, mencambuk kesadarannya. Setelah beberapa menit menenangkan diri di bawah derasnya air, Prabu keluar dengan rambut basah dan kaos polos. Ia menggosok handuk di belakang leher sambil berjalan keluar kamar... dan menemukan Anggini sedang mencuci piring di dapur. “Bangun juga, Tuan Mabuk,” ucapnya sambil tetap menata piring ke rak. “Bilangin Ibu loh, kamu mabuk-mabu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN