Masa Depan, Masa Lalu

1656 Kata

Flashback... Malam itu, Prabu mungkin tak ingat bagaimana dirinya bisa sampai di apartemen dan terlelap di ranjangnya sendiri. Tapi bagi Rania, segalanya masih begitu jelas—terlalu jelas bahkan. Pintu apartemen diketuk berulang kali. Rania yang saat itu sedang bersama Anggini di ruang tengah sontak berdiri. Matanya memandang curiga ke arah pintu. Anggini yang sedang menonton TV hanya mengangkat bahu. Rania melangkah pelan dan membuka daun pintu. Betapa terkejutnya ia saat menemukan dua satpam berdiri dengan menahan tubuh tinggi besar Prabu yang sudah setengah terkulai. Wajahnya merah, napasnya berat, dan tubuhnya beraroma alkohol yang menyengat. "Tadi Pak Prabu diantarkan temannya, Bu. Tapi temannya langsung pergi terburu-buru. Jadi kami antarkan ke sini," jelas salah satu satpam, cang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN