Dita harusnya paham posisinya, bahwa Ashley adalah perempuan pertama yang hadir dalam kehidupan Bram. Perempuan yang dulu pernah mengisi hari-hari pria itu jauh sebelum namanya masuk dalam lingkar hidup yang kini mereka jalani. Maka tak heran ketika Ashley berdiri dari kursi tamu, menghampiri Dita perlahan dengan langkah anggun yang menyimpan duri. Tangannya meraih kotak makan siang dari genggaman Dita begitu saja seolah-olah apa pun yang datang dari istri sah itu tak lebih dari benda pinjaman dalam waktu terbatas. "Aku akan sampaikan ke Bram," ucapnya datar, lalu menyandarkan kotak itu di meja. "Tapi aku datang ke sini bukan untuk makan saja. Aku hanya ingin memperingatkan." Dita diam. Matanya memaku setiap gerak Ashley dengan tenang, walau dalam dadanya, gelombang emosi mulai menggulu