Nala yang baru saja bangun tidur mengucek matanya dan berusaha membuka lebar kedua matanya yang masih terasa lengket setelah ia mendengar suara yang selama beberapa bulan ini ia rindukan. “DADDY!” seru Nala terkejut, bibir mungilnya menganga, dan masih berusaha melihat jelas sosok yang ada di layar ponsel milik bik Nia. Perasaan Davendra saat itu tidak karuan rasanya. Rasa rindu yang membuncah akhirnya terlukiskan dengan jatuhnya buliran bening di sudut matanya. Tak disangka bukan, ia bisa merasakan arti rindu yang sesungguhnya. Bukan hanya sekedar kata yang dilontarkan begitu saja. Inikah yang namanya ikatan ayah dan anaknya, di kala sang anak rindu, ayahnya pun merindu. “Nala, Sayang,” panggil Davendra dengan suaranya yang bergetar. “Daddy ... Nala lindu Daddy,” balas Nala. Semula