Selim menyandarkan punggungnya di sandaran kursi kerjanya dengan tarikan napas beratnya usai melihat rekaman video call tersebut. Mau sekeras apa pun hati Selim tetap hatinya melunak jika melihat cucunya. Pria paruh baya itu pun tidak bisa berkelit saat sosok istrinya tertangkap di dalam rekaman tersebut. “Pah, aku memang bersalah yang pada waktu itu selalu menekan Zara dan suka berkata kasar pada Zara. Aku menyesalinya semuanya. Tapi, kedua anak-anakku tidak bersalah. Mereka sudah bertahun-tahun tidak tahu siapa daddy-nya, dan selalu memupuk rasa rindu ingin memiliki daddy seperti teman-temannya yang lain. Tolong jangan hukum anak-anakku, Pah, atas kesalahanku ini. Mereka berhak bertemu denganku,” pinta Davendra dengan intonasinya yang begitu rendah. Selim menghela napas panjang sebelu