Langkah kaki Zara sudah menapaki lobby. Entah kemana kakinya akan melangkahkah. Tak mungkin ia pergi menjauh dari rumah sakit, sebab ada kedua buah hatinya yang butuh perhatiannya. Hanya saja untuk saat ini ia ingin menjauh sejenak. Bukan berarti ia takut untuk menghadapi apa pun. Ia butuh ruang untuk menumpahkan kesedihan hatinya yang tak mau ia perlihatkan di depan kedua anaknya. Namun, ia menyadari ada sesuatu hal yang berbeda saat orang-orang menatapnya. Apalagi di ruang tunggu yang menyediakan fasilitas televisi sedang menayangkan siaran infotainment. Dan terpampanglah gosip Davendra bersamanya. Tubuh Zara gemetaran, ia memeluk dirinya dan bergegas melangkah ke mana saja dengan wajahnya yang menunduk, berharap tidak ada satu orang pun menyadarinya. Tapi, praduga Zara sangat salah.