Malam di mansion terasa sunyi. Hanya suara dedaunan yang bergesekan dengan lembut di luar jendela, disertai desah angin yang mengiringi tidur lelap Nala dan Nathan di kamar mereka. Zara yang kembali mengecek, kini berdiri memandangi kedua buah hatinya yang telah tertidur pulas. Wajah mereka begitu damai, seolah tidak terganggu oleh perubahan besar yang terjadi hari ini. Zara menutup pintu kamar anak-anaknya perlahan, memastikan mereka tetap terlelap. Ketika berbalik, ia mendapati Davendra berdiri di ujung koridor, menatapnya dengan senyum kecil yang sulit diartikan. “Anak-anak masih tidur'kan, Sayang?” tanya pria itu dengan suara pelan. Zara mengangguk. “Iya, semakin pulas tidurnya.” Davendra tersenyum tipis. “Baguslah. Kalau begitu, sekarang giliran kita pindah ke kamar. Kita juga