Bab 77. Hati Yang Pilu

1124 Kata

“Aysel, maaf ya, Davendra tidak sengaja banting pintu. Kayaknya tadi ada angin juga,” ujar Meyda, merasa tidak enak hati saat mereka semua menatap ke arah pintu. Sementara Zara hanya mendesah pelan melihat tingkah Davendra, padahal Aysel itu setiap bertemu dengannya pasti selalu menyapanya dengan ‘halo calon istriku yang cantik’ dan Zara hanya menganggapnya sapa candaan saja, ia tidak pernah ambil serius. Pria itu tersenyum tipis. “Iya, Aunty Mey, tidak masalah,” jawab Aysel terlihat biasa saja, dan tidak tersinggung sedikit pun. Lantas, Meyda memutuskan pamit keluar dan tetap membuka pintu kamar Zara selebar mungkin. Kemudian pria itu kembali menatap Zara dengan senyuman yang begitu hangat di wajahnya yang rupawan. “Ini untukmu, semoga kamu suka ya,” ujar Aysel dengan menyodorkan buk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN