Zara tergidik sendiri di dalam kamar mengingat sikap aneh Davendra padanya. Lalu, ia pun terkekeh pelan menyadari jika Davendra itu seorang playboy yang jago merayu para wanitanya, untungnya saja ia tidak langsung terlena seperti wanita yang lain. “Huft, ada-ada aja. Dia pikir aku akan terpesona,” gumam Zara sembari menarik selimutnya dan menutupi tubuhnya hingga sebatas pundaknya. Tubuhnya mulai kembali terasa semakin tidak enak, tanpa menunggu waktu lama Zara memaksakan diri untuk memejamkan matanya. Sementara itu di kamar sebelah, Davendra yang sudah kembali masuk ke kamar si kembar, tampak tersenyum sendiri usai berhasil mencium tangan mommy si kembar, walau wanita itu tampak biasa saja. Tidak ada terpesona sama sekali dengan pria itu, justru wajahnya terlihat kesal. “Kenapa hatiku