Katarina duduk tegap di kursi kayu antik perpustakaan kastil, menghadap jendela yang menampilkan pemandangan akhir musim semi yang indah. Matanya berkilat penuh keyakinan, mengabaikan semua saran yang menyiratkan kepergian Mikail sebagai akhir. Tangannya mengusap lembut perutnya, seolah-olah membagi kehangatan dan keteguhan pada bayi mereka yang sedang tumbuh. “Mikail belum mati, Polina,” katanya dengan tegas, nadanya seolah melawan semua ketidakpastian. “Si baboon tua itu… ia sedang merencanakan sesuatu yang lebih besar. Aku yakin, dialah yang menembak presiden Caldovsk.” Polina, yang berada di sampingnya, memandang Katarina dengan ekspresi khawatir. "Tapi, Yang Mulia… bisa saja ada orang lain yang menggunakan pistol itu. Mungkin senjata itu telah diambil atau…” “Tidak mungkin.” Katarin