Mobil mewah meluncur perlahan menyusuri jalanan Cancun yang diterangi lampu kota. Katarina duduk di kursi belakang, membenamkan tubuhnya ke sandaran empuk, terlihat lelah setelah acara makan malam yang penuh formalitas. Polina, yang duduk di sampingnya, memperhatikan wajah majikannya dengan penuh perhatian. “Apakah kau sudah menghubungi Diego?” tanya Katarina tiba-tiba, suaranya terdengar rendah namun tegas. Matanya tetap tertuju ke luar jendela, menatap lampu-lampu kota yang melintas. Polina mengangguk, meskipun ekspresinya ragu. “Sudah, Yang Mulia. Diego mengatakan dia bisa menemuimu kapan saja. Dia hanya menunggu waktu yang anda tentukan.” Katarina menghela napas panjang, seolah mengumpulkan kekuatan. “Baiklah. Besok aku akan bertemu dengannya. Ada hal yang penting yang harus kubicar