Katarina mulai kehilangan kendali atas tubuhnya di bawah pengaruh obat yang mengalir dalam darahnya. Napasnya semakin berat, dan keringat dingin mulai muncul di dahinya. Mikail yang menyadari hal itu, dengan cepat menghentikan langkahnya, menatap Katarina yang mulai merosot, hampir tak bisa berdiri tegak. “Katarina?” Mikail memanggilnya dengan nada khawatir. Namun, Katarina hanya mengerang pelan, kepalanya terkulai di d**a Mikail. Melihat betapa lemahnya Katarina saat itu, Mikail tanpa ragu mengangkat tubuhnya, menggendongnya dengan mudah, seolah tubuh kecil Katarina tidak lebih berat dari bulu di tangannya. “Sabar, kita hampir sampai,” gumamnya pelan sambil melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan. Zona itu adalah salah satu lokasi tersembunyi di perbatasan, tempat tentara sering b