“Tolonnggggggg! Aku sesak, Mikail!” “Dadamu sesak, Katarina? Bagian ini?” “Aaaaaa! Baboon ini menyentuhku! Tolongg! Singkirkan tangan kurang ajarmu dari buah daadaku, Sialan!” Teriakan Katarina itu memancing para penjahat lain, beruntung Danila yang berlari ke sumber suara itu segera menembaki hingga mereka tidak sampai pada Katarina atau Mikail. Satu detik, waktu yang bisa Danila lakukan untuk terkejut, sebab setelahnya jeritan Katarina kembali terdengar membuat si letnan itu segera datang. “Yang Mulia, tolong berdiri. Anda menindihnya, Yang Mulia.” Katarina segera meloloskan diri setelah memiliki ruang. Baru juga dia berdiri, Mikail kembali menariknya. “Ihhh lepaskan aku!” “Katarina? Ini benar-benar dirimu?” menyentuh wajahnya lagi hingga Katarina kesal dan menggigit tangan Mikail,