"Bagaimana? Ada kabar dari suamiku?" tanya Katarina, suaranya terdengar berat dan penuh harap. Wajahnya yang lemah tampak menatap Andrei penuh harapan tipis, meski dia tahu jawabannya mungkin tidak akan menghibur. Katarina duduk di atas ranjang, tubuhnya merasakan keletihan yang dalam, campuran dari kecemasan dan kabar tak pasti tentang suaminya.
Andrei hanya bisa menundukkan kepala, menunjukkan rasa simpatinya sebelum dengan lembut menjawab, “Maaf, Yang Mulia, belum ada kabar. Tetapi, ada tamu yang datang untuk Anda.”
Katarina menatapnya heran. "Siapa?"
“Itu... Tuan Diego, Yang Mulia.”
Diego. Nama itu membawa segudang kenangan dan rasa kompleks yang membuat hati Katarina kesal. Setelah sekian lama tanpa melihat pria yang pernah mengisi kehidupannya, dia merasa kaget. Namun, tanpa ragu
