* Oke, dan di sinilah kita berada, batin Susi seraya mengamati kediaman super megah seharga ratusan juta dollar keluarga Gandhi Jaya dari beranda lantai dua sebuah rumah makan. Dari kejauhan saja bangunan rumah orang itu sudah tampak sangat mentereng. Lumayan, lah. Jadi nilai plus untuk rumah makan yang sedang ia sambangi. Walau makanannya tidak enak, batinnya lagi seraya menggigit burger dalam genggaman tangan. Kalau boleh jujur Susi sama sekali belum menyiapkan apa pun untuk aksi nekatnya kali ini. Semua benar-benar “murni” dilandasi perasaan khawatir juga kesetiakawanan. Dan feeling Susi langsung terbayang kediaman itu tepat saat obrolan terakhir dengan Gio. Apa yang harus dia lakukan, ya? Susi mengangkat satu tangan meminta seorang pramusaji mendekat. ”Ada apa, Mas?” tanya mbak-mb

