Tidak Stela hiraukan ancaman Vicky, perempuan itu mengambil tasnya dan bersiap ke rumah sakit. Stela sudah membuat janji dengan Dokter Aura, dokter kandungan di rumah sakit kota. Stela menapaki tangga dan menuju ke lantai satu. Di sana Stela melihat Vicky yang sedang sibuk dengan beberapa benda di tas pria itu. Vicky sama sekali tidak meliriknya. Stela merasa tersentil dengan tingkah suaminya, kini perang dingin harus menimpa hubungan mereka lagi. Stela menuju ke depan rumahnya, perempuan itu menghampiri sopir untuk meminta mengantarkan ke kota. Namun sopir yang biasa mengantarnya itu menggelengkan kepalanya. “Pak, saya mau ke rumah sakit,” ucap Stela. “Mohon maaf, Nyonya. Apa Nyonya tidak tahu kalau Tuan Vicky mencabut semua fasilitas untuk Nyonya?” tanya sopir itu yang membuat Stel