17. Takdir Yang Digariskan

1020 Kata

Vicky menoel-noel wajah istrinya yang cemberut. Rupanya sang istri marah karena cemburu. Vicky terkikik geli mengetahui fakta itu. Ingin rasanya dia menerkam istrinya lagi dan lagi, tapi ia merasa kasihan juga kalau tidak memberi waktu istirahat yang cukup. "Jangan marah!" bisik Vicky di telinga Stela. "Apa sih, sana agak jauhan, Gerah," ucap Stela menepis tangan Vicky. "Oh perlu tambahan AC? Satu apa dua?" Stela tidak menanggapi. Mana ada ceritanya kamar tiga AC? Bisa mati kedinginan. "Satu atau dua?" tanya Vicky lagi.  "Tiga," jawab Stela dengan asal.  "Iya nanti aku pasang tiga AC biar istriku tidak ada alasan untuk gerah saat dicumbu suaminya." "Jangan gila deh!" sinis Stela. Stela merasa telinganya sudah panas mendengar rayuan dan gombalan dari Vicky. Stela benar-benar merasa k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN