Di tempat lain Diraga merasa kosong dan gelisah. Ia baru saja sampai dirumah kedua orangtuanya bersama Sari dan Darryl. Sari tampak sumringah saat melihat anggota keluarga Diraga lain yang ia kenal dan langsung menyapa mereka tanpa beban. Diraga tak mempedulikan beberapa reaksi sepupunya yang tampak terkejut dengan kehadiran Sari dan Darryl. Ia memutuskan untuk menemani Darryl bermain di ruangan di belakang ruang keluarga yang dijadikan ruang bermain untuk anak-anak sepupunya. Melihat begitu banyak anak-anak diruangan itu Darryl ikut antusias. Pria kecil yang baru berusia 2,5 tahun itu ikut heboh ingin bermain dengan yang usianya lebih dewasa. Melihat Darryl itu berteriak dan heboh mandi bola membuat Diraga tersenyum sendiri. Kepolosan anak-anak itu begitu menghiburnya. Tanpa sadar ia

