"Bagaimana, Paman?" tanya Naya tidak sabaran. Rasanya Naya ingin langsung memberi jawaban setuju saja karena Al tidak kunjung memberi jawaban, tapi Naya mencoba untuk sedikit lebih sabar lagi sampai Al menjawabnya dengan tanpa paksaan.
"Bercinta…
"Iya, Paman. Ayo." Kata Naya membenarkan kata Al yang langsung melepaskan semua pakaian Naya di depan mata Al langsung, membuat Al seketika meneguk ludahnya dengan susah payah saat melajang lekuk tubuh Naya yang begitu sangat indah di matanya.
"Sekarang aku tanya, apakah Paman masih mau berangkat ke rumah sakit lagi, atau Paman ingin menghangatkan ranjang kita? "tanya Naya dengan nada sensualnya, dan tentunya Naya sengaja mengeluarkan suara yang disertai dengan desahan nikmatnya, membuat Al merasa sedikit kesusahan untuk memberi jawaban atas pe
